Malang, 19 Agustus 2024 – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Malang menerima kunjungan studi banding dari BAZNAS Kota Banjarmasin, yang dilaksanakan di Ruang Rapat BKPSDM Kota Malang.
Studi banding ini bertujuan untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam pengelolaan pengumpulan serta pendistribusian zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang dilakukan di Kota Malang.
Ketua BAZNAS Kota Malang, Prof. Dr. H. Kasuwi Saiban, MA., menyambut hangat delegasi dari BAZNAS Kota Banjarmasin yang dipimpin langsung oleh Ketua BAZNAS Kota Banjarmasin, Dr. H. Riduan Masykur, M.H. Dalam sambutannya, Prof. Dr. H. Kasuwi Saiban menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut dan mengungkapkan bahwa kolaborasi antara BAZNAS dari berbagai daerah sangat penting untuk saling belajar dan memperkuat tata kelola zakat demi kesejahteraan umat.
“Kami di BAZNAS Kota Malang terus berinovasi untuk memastikan bahwa pengumpulan dan pendistribusian zakat berjalan dengan efektif dan tepat sasaran. Dalam hal ini, sistem yang transparan dan akuntabel menjadi kunci utama dalam menjaga kepercayaan masyarakat,” ujarnya.
Selama studi banding, BAZNAS Kota Malang memaparkan sejumlah program unggulan mereka, termasuk strategi digitalisasi pengumpulan zakat melalui platform online, program ojir dan kerja sama dengan berbagai instansi pemerintah serta swasta. Pendistribusian zakat yang dilakukan juga ditekankan pada sektor pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, akomodasi dan pemberdayaan ekonomi yang dirancang untuk membantu mustahik secara berkelanjutan.
Dr. H. Riduan Masykur, M.H dari BAZNAS Kota Banjarmasin mengungkapkan kebahagiannya dapat berdiskusi bersama dan memahami terhadap sistem pengelolaan BAZNAS Kota Malang yang telah terbukti mampu meningkatkan pengumpulan zakat dari tahun ke tahun. Ia berharap bahwa ilmu dan praktik yang dipelajari dapat diterapkan di Banjarmasin untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
“Kami sangat terkesan dengan cara BAZNAS Kota Malang mengelola ZIS secara modern dan terstruktur. Pengalaman ini akan sangat bermanfaat untuk pengembangan pengelolaan zakat di Kota Banjarmasin,” ungkapnya.
Kunjungan tersebut diakhiri dengan sesi diskusi interaktif dan tanya jawab, di mana kedua pihak saling bertukar ide serta gagasan dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan zakat. Harapannya, hasil studi banding ini dapat memperkuat sinergi antar-BAZNAS dan menjadi inspirasi bagi pengembangan program-program zakat di seluruh Indonesia.