BAZNAS Kota Malang memang selalu menjadi sorotan dari BAZNAS lainnya karena program yang berjalan di Kota Malang. Kali ini BAZNAS Provinsi Gorontalo datang ke Malang guna belajar tentang pemberantasan rentenir dan kampung binaan BAZNAS Kota Malang. Tidak Tanggung-tanggung, seluruh ketua BAZNAS yang ada di provinsi Gorontalo semua diajak guna belajar bersama.
Praktik rentenir memang sudah mengakar di semua daerah, dengan adanya program OJIR yang ada di Kota Malang membuat mereka tertarik untuk mengadopsinya. Diskusi dilaksanakan di Gazebo Kota Malang. Pertukaran pemikiran terjadi guna pengentasan kemiskinan yang ada di masyarakat. Kegiatan dilanjutkan dengan datang ke kampung binaan yaitu Qoryah Sakinah RW 07 Kelurahan Tanjungrejo. Kampung yang merupakan binaan Kemenag, BAZNAS, Pemerintah Kota Malang dan Forum Zakat menjadi daya tarik lain bagi BAZNAS Provinsi Gorontalo. Harmonisnya hubungan vertikal dan horizontal di Kota Malang membuat mereka iri.
Peserta kunjungan kerja berjalan menyusuri kampung qoryah sakinah sembari mendengarkan sejarah berdirinya kampung tersebut. Mereka juga melakukan wawancara langsung kepada para binaan ekonomi produktif diantaranya toko kelontong, penerima bantuan rombong hingga penerima mesin jahit. Besar harapan mereka untuk dapat mengadopsi program-program yang berjalan di Kota Malang guna mengentaskan kemiskinan yang ada di Gorontalo.
Keberhasilan program OJIR BAZNAS Kota Malang dan BPR Tugu Artha Sejahtera telah di dengar DPRD Kota Bogor ingin belajar dan sharing bersama untuk diterapkan juga sebagai pijakan untuk membuat Raperda tentang perlindungan Masyarakat dari dampak pinjol ilegal, koperasi ilegal dan Rentenir/lintah darat.
Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Secara sederhana ungkapan ini bermakna bahwa jika kita melakukan sesuatu dengan serius atau berupaya dengan sungguh sungguh, maka akan mencapai hasil yang gemilang. Kesungguhan dan keseriusan yang sudah dilakukan BAZNAS KOTA MALANG untuk membantu masyarakat kota malang yang miskin khususnya di Kampung Qoryah Sakinah diapresiasi oleh Kementerian Agama Kota Malang tepat 17 Agustus 2022 setelah upacara bertempat di Lapangan MTsN Kota Malang. Keberhasilan ini tidak lepas dari semua pihak khususnya para ASN Kota Malang yang telah mempercayakan dana infak dan shodaqoh di BAZNAS.
Penguatan Muzakki perlu dilaksanakan guna mendongkrak penghimpunan Zakat Infaq Shodaqoh(ZIS) khususnya di Kota Malang. Semakin tinggi angka penghimpunan semakin banyak pula masyarakat yang dapat dibantu. Guna mewijudkan hal tersebut, BAZNAS Kota Malang beserta Pemerintah Kota Malang melakukan Pembininaan dan Penguatan Muzakki/Munfiq (orang yang berzakat/sedekah) Di Lingkungan Pemerintah Kota Malang.
“Tujuan dan maksud dari pembinaan serta penguatan ini, menumbuhkan sekaligus meningkatkan kesadaran maupun kepeduliannya. Sisi kemanusiaan atau nilai amal ibadah, ZIS memberikan nilai manfaat luar biasa untuk kemaslahatan umat. Selain itu juga melalui penguatan website, dengan sekarang ini kita bisa memberikan sarana penerimaan ZIS itu langsung melalui web. KIta kerja sama dengan mitra, bank-bank yang ada untuk bisa memudahkan dalam muzakki,” ungkap Ketua BAZNAS Kota Malang dalam sambutannya.
“Orang yang mengeluarkan zakat adalah untuk membersihkan diri. Agar rezeki yang kita dapatkan mudah-mudahan menjadi rezeki yang barokah. Tidak perlu bersikap kikir, tapi senantiasa usahakan. Dari segi manfaat sosial, pemberdayaan dan pengelolaan zakat dan infaq yang baik akan meningkatkan kesejahteraan umat. Dan ini menjadi sejalan dengan pencapaian visi-misi pembangunan di Kota Malang. ,” ujar Bapak Walikota Malang dalam sambutannya.
Prof. Dr. H. Imam Suprayogo melengkapi kegiatan tersebut dengan memberikan kesaksian pengalaman yang dirasakan selama rutin membayar zakat/infaq. Beliau merasa termotivasi akan kandungan yang ada QS. Al-Lail yang mana secara garis besar menggambarkan bahwa orang yang memberikan hartanya di jalan Allah maka akan mendapatkan kemudahan dan bagi orang yang bakhil dan merasa cukup maka Allah akan memberikan jalan yang sukar dalam setiap urusannya.