Malang, 15 Februari 2024
Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah menunjukkan komitmennya dalam mendukung program-program sosial-kemanusiaan dengan menyalurkan Dana Kebajikan dari Nasabah BTN Syariah Kota Malang kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Dalam sebuah kegiatan penyerahan yang dikemas sangat sederhana di Kantor Baznas Kota Malang, BTN Syariah menyerahkan Dana Kebajikan dari Nasabah BTN Syariah Kota Malang sejumlah Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) untuk ikut berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya. Dana tersebut akan didedikasikan untuk mendukung berbagai program sosial-kemanusiaan yang menjadi program-program BAZNAS Kota Malang.
Saifu Ismail, selaku DBM Business BTN Syariah Kota Malang, menyatakan, "kami berupaya untuk terus mendukung inisiatif dan kreatifitas program-program yang berdampak positif bagi masyarakat. Kolaborasi dengan BAZNAS Kota Malang merupakan langkah strategis dalam memastikan bahwa Dana Kebajikan dari Nasabah BTN Syariah dapat memberikan manfaat yang maksimal untuk masyarakat yang membutuhkan. Tentu, ini masih sebagai langkah awal yang bisa dilakukan dan selanjutnya akan terus kita tata agar dapat memberikan manfaat secara luas dan berkelanjutan."
Sementara itu, Ketua BAZNAS Kota Malang, Prof. Dr. H. Kasuwi Saiban, MA, mengapresiasi kontribusi BTN Syariah. "Kami mengucapkan terima kasih atas kepedulian dan dukungan BTN Syariah Kota Malang. Dana yang disalurkan akan membantu memperkuat program-program sosial-kemanusiaan kami, terutama dalam mendukung mereka yang membutuhkan bantuan untuk peningkatan kesejahteraan Masyarakat di Kota Malang," ujarnya.
Program diorientasikan pada 5 bidang, yaitu; dakwah dan advokasi, kemanusiaan, Pendidikan, Kesehatan dan ekonomi. Dengan kolaborasi ini, diharapkan akan terjadi dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kota Malang. Seperti diungkapkan Edy Hayatullah sebagai Wakil Ketua I bidang pengumpulan, bahwa “Baznas saat ini terus menerus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pemerintah dan BUMD di lingkungan pemerintah Kota Malang untuk membentuk UPZ (Unit Pengumpul Zakat). Hal ini diharapkan pengumpulan zakat dapat terkoordinasikan dengan baik sekaligus memperhatikan aspek transparansi dan akuntabilitas serta menjadi gerakan bersama tentang sadar zakat bagi ASN/karyawan yang muslim.”
Baznas dan BTN Syariah Kota Malang berkomitmen untuk memperkuat peran sosial-masyarakat sebagai bagian dari upaya bersama dalam menciptakan masyarakat yang berkeadilan dan berdaya. Kolaborasi ini diharapkan menjadi salah satu langkah konkrit dalam mewujudkan jargon kami “dengan zakat umat menjadi kuat”.
Kampung Qoryah Sakinah memang menjadi kampung sasaran BAZNAS Kota Malang. Penguatan masyarakat disektor ekonomi sangat diperlukan. Sebelumnya, masyarakat terbiasa untuk meminta-minta dipinggir jalan, menjadi seorang pemulung, dsb. Saat ini Kampung Qoryah Sakinah berangsur-angsur berubah menjadi lebih baik pasca menjadi kampung binaan Kemenag Kota Malang, BAZNAS, dan Pemerintah Kota Malang.
Program pengentasan kemiskinan di wilayah tersebut telah berjalan selama dua tahun. Pedagang toko kelontong, penjahit baju, dan usaha lainnya mulai bermunculan. Akan tetapi area tersebut masih rentan dimasuki oleh para rentenir yang memberikan dana hutang dengan mudah, padahal bunga yang diberikan sangat mencekik masyarakat.
BAZNAS Kota Malang dalam hal ini berperan pada sisi ekonomi. Guna memberantas rentenir yang masuk ke area kampung Qoryah Sakinah, BAZNAS mendirikan Koperasi Qoryah Sakinah Maju. Harapannya dengan berdirinya koperasi tersebut, dana masyarakat dapat bergulir di wilayahnya sendiri. Apalagi koperasi tersebut tanpa bunga tambahan saat meminjam. Saat ini telah ada 50 orang yang terdaftar sebagai anggota koperasi. Tiap orang mendapat pinjaman sebesar Rp. 500.000 sebagai permulaan. Jika selama mengangsur pinjaman berjalan lancar maka limit pinjaman anggota akan naik.
Guna menambah keberkahan dana yang bergulir, anggota koperasi dihimbau untuk berinfaq semampunya. Hal tersebut menjadi sentuhan tersendiri pada sisi agama. Terlebih jika kita melihat isi kandungan dari Al-Qur'an Surat Al-Lail yang mana secara garis besar menggambarkan bahwa orang yang memberikan hartanya di jalan Allah maka akan mendapatkan kemudahan dan bagi orang yang bakhil dan merasa cukup maka Allah akan memberikan jalan yang sukar dalam setiap urusannya.
Qoryah Sakinah yang tak lain adalah wilayah RW 07 Tanjungrejo merupakan area binaan BAZNAS Kota Malang. Dulunya area tersebut merupakan wilayah dengan kemiskinan paling tinggi, hal tersebut menjadi salah satu alasan BAZNAS untuk terjun ke daerah tersebut. Tak hanya sisi ekonomi, dalah hal pendidikan juga sangat rendah, sehingga kolaborasi dengan dinas pendidikan hingga tingkat universitas perlu dilakukan. Kali ini, BAZNAS Kota Malang berusaha merubah pola pikir masyarakat RW 07 yang terbiasa pinjam ke bank titil beralih menjadi mandiri dengan adanya koperasi Qoryah Sakinah yang akan didirikan.
Seperti yang sudah kita ketahui Koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melandaskan kegiatannya pada prinsip-prinsip koperasi. Secara logika sederhana, orang akan memilih Koperasi jika organisasi ekonomi tersebut dirasakan atau diyakini bisa mendatangkan manfaat lebih besar baginya dari pada bentuk organisasi ekonomi lain, bahkan saat ini pemerintah memberikan perhatian besar kepada koperasi-koperasi di Indonesia.
Program unggulan ini dimaksudkan untuk menjadi pilar penggerak ekonomi kemasyarakatan sehingga diharapkan dapat merambah sampai kepada masyarakat dengan tingkat sosial ekonomi rendah. Sebagai sebuah organisasi ekonomi, koperasi menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan kerja sama antar anggota. Ini sangat diperlukan untuk mewujudkan tujuan utamanya, yaitu meningkatkan kesejahteraan para anggotanya dan kemakmuran masyarakat.
Sebagai langkah awal BAZNAS Kota Malang akan menggulirkan dana untuk 60 orang yang tergabung dalam anggota koperasi. tentunya anggota yang sudah diverifikasi keamanahannya dan memiliki usaha. Dengan begitu, ia dapat menggunakan dana tersebut sebagai modal guna meningkatkan omset usahanya.
Hidup berdua dengan sang suami saja tak menghalangi semangat juang. Suami beliau berumur 60 tahun. Kesehariannya bekerja serabutan apa adanya. Mereka tinggal di rumah yang tergolong sempit dengan ukuran berkisar 9 meter persegi. Selama hidupnya belum dikaruniai seorang putra.
Bu Mudah merupakan salah seorang warga Jl. Jombang biasa keliling menjajakan kue basah yang ia buat sendiri tentunya dengan banyak varian dan rasa. Namun apalah daya ketika tidak ada pendapatan yang masuk ditambah dengan rusaknya gerobak dorong mengharuskan Bu Mudah berhenti berjualan sementara. Beliau termasuk pejuang yang luar biasa, hal tersebut terbukti dengan kesederhanaan rumahnya dan tanpa adanya hutang yang dimiliki.
BAZNAS Kota Malang hadir memberikan suntikan dana guna memperbaiki gerobak yang rusak dan modal untuk berjualan kue kembali. Rasa syukur Bu Mudah tak terbendung, kini beliau dapat berjualan kembali untuk menyambung hidup. Ucapan terima kasih juga beliau sampaikan teruntuk para donatur yang telah mendermakan hartanya melalui BAZNAS Kota Malang sehingga dapat membantu kebutuhan Bu Mudah
Pemerintah Kota Malang berkomitmen memberantas bank titil atau rentenir yang notabenenya mencekik para peminjamnya dengan bunga tinggi. Lewat gerakan OJIR (Ojo Percoyo Janji Rentenir) yang berjalan sejak 6 Desember 2019. Ditahun 2021 telah disalurkan pinjaman sebesar Rp. 339.500.000 kepada 95 nasabah.
Program OJIR akan membendung praktik-praktik rentenir atau bank titil di Kota Malang. Gerakan ini juga akan mendorong pertumbuhan UMKM di Kota Malang, yang pada akhirnya turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembiayaan program OJIR tersebut bersumber dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tugu Artha Sejahtera yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) serta menggandeng BAZNAS Kota Malang.
Peran BAZNAS dalam program tersebut adalah menanggung biaya administrasi atas pembiayaan yang dikeluarkan oleh BPR Tugu Artha Sejahtera kepada masyarakat sasaran program OJIR. Sehingga masyarakat miskin khususnya pelaku UMKM dapat mengakses permodalan dengan mudah, murah, tanpa bunga, tanpa jaminan serta tanpa adanya biaya administrasi.
Progra tersebut tidak berhenti ketika pelaku UMKM mendapatkan modal saja, melainkan ada pendampingan bagi mereka guna mengetahui proses berjalannya usaha sehingga dapat diketahui stimulus apalagi yang perlu mereka dapatkan guna meningkatkan usahanya.
Malang (22/03/2022) | BMD Sawojajar_
BAZNAS Microfinance Desa (BMD) Sawojajar berkolaborasi dengan dengan UKM Jhepret Club UIN Malang mengadakan Praktik Fotografi Produk Usaha Mikro untuk mitra mustahik BMD Sawojajar. Dalam pelatihan ini dijelaskan bagaimana teknik sederhana dalam plating produk sebelum dilakukan pemotretan, bagaimana menentukan angle foto yang bagus, pengaturan cahaya dan editing sederhana menggunakan smartphone.
“Kami berharap setelah pelatihan ini mustahik dapat memiliki foto produk yang menarik sebagai media promosi secara online agar lebih dikenal oleh masyarakat luas" Ujar Mellinda selaku pemateri dari UKM Jhepret Club UIN Malang. Mellinda juga menambahkan bersama BMD Sawojajar juga akan berkunjung ke lokasi para mustahik lainnya untuk mengajarkan terkait fotografi produk ini.
Praktik Fotografi Produk kali ini dilaksanakan di kantor BMD Sawojajar dengan diikuti oleh 7 Mustahik. "Harapannya dari pelatihan ini Mustahik dapat memotret produk masing-masing melalui Hp sendiri dengan teknik yang sudah di sampaikan oleh pemateri. Pelatihan ini tidak sampai disini saja, namun nanti pasca ramadhan kami juga akan memfasilitasi mitra mustahik untuk kegiatan praktek foto produk di tempat usaha masing-masing mustahik", ujar Suci selaku Manajer BMD Sawojajar.
BMD Sawojajar akan terus mendampingi dan mengedukasi mustahik dengan berbagai tematik pelatihan untuk dapat sukses tumbuh, berkembang dan berkah.
#BAZNAS
#LembagaUtamaMensejahterakanUmat
#GerakanCintaZakat
#TumbuhBerkembangBerkah
#LembagaUtamaMensejahterakanUmat
#GerakanCintaZakat
#TumbuhBerkembangBerkah
Pelatihan pembuatan keset (pengering kaki) diselenggarakan oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kelurahan Buring guna meningkatkan ekonomi masyarakat. Keset tersebut nantinya akan dijual ke masyarakat luas baik via perorangan maupun online. Dengan begitu ekonomi masyarakat binaan UPZ akan mengalami peningkatan.
Disamping penguatan ekonomi berbasis keterampilan, ada beberapa program lain yang telah berjalan di UPZ Kelurahan Buring diantaranya yaitu pemberian modal usaha, catering berkah, dan saku yatim.
Pengumpulan dana dilakukan oleh UPZ dengan cara mencari donatur, gerakan seribu, serta infaq via transfer bank / scan qris. Semoga dana tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat luas khususnya warga Kelurahan Buring.